Modal Usaha Hidroponik Rumahan Cara menanam
sayuran hidroponik dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang dibedakan
berdasarkan media tanamnya yaitu kultur air, kultur agregat, dan teknik
nutrient film. Pada artikel kali ini, kita akan membahas ketiga metode tersebut
satu per satu. Namun sebelum itu mari kita bahas hidroponik terlebih dahulu.
Hidroponik merupakan salah satu teknik dalam dunia agro teknologi yang berkaitan dengan teknik menanam tanaman dengan menggunakan inovasi teknologi sederhana. Hidroponik adalah suatu teknik menanam tanaman tanpa media tanah, tetapi menggantinya dengan menggunakan media air. Menanam Sayuran Hidroponik di Rumah memudahkan Anda yang ingin bercocok tanam, namun tidak memiliki cukup lahan.
Apalagi jika
Anda tinggal di kawasan perkotaan yang umumnya minim lahan pertanian atau
perkebunan. Padahal, media tanah merupakan sesuatu yang vital untuk pertanaman
karena tanah berfungsi sebagai penyangga tanaman dan menyediakan unsur hara
berupa unsur hara, vitamin, dan air bagi tanaman.
Jika
kebutuhan nutrisi tanaman tersebut dapat terpenuhi dengan baik, maka tanaman
dapat tumbuh subur meski media yang digunakan bukan tanah. Mereka mencoba
inovasi baru dengan mengubah media tanam menjadi air, dan sangat memperhatikan
asupan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, agar tanaman dapat tumbuh subur.
Apa media tanam alternatif untuk sayuran hidroponik?
Media
Tanam Alternatif Sayuran Hidroponik
Teknik ini
terus mengalami perkembangan dan inovasi. Sampai saat ini banyak teknik baru
yang dikembangkan berdasarkan teknik hidroponik untuk menanam sayuran.
Teknik-teknik tersebut dapat dibedakan berdasarkan sistem media tanam,
diantaranya :
Sistem
Budidaya Air
Teknik
menanam sayuran hidroponik dengan sistem budidaya air sebenarnya sudah
dilakukan sejak abad ke-15 oleh suku Aztec. Suku Aztec sering menanam berbagai
jenis tanaman dengan menggunakan genangan air atau kolam kecil sebagai media
tanamnya. Sekarang cara ini banyak diadaptasi oleh para petani sayuran air,
seperti kangkung, kangkung, dan masih banyak sayuran lainnya disini.
Cara ini
sebenarnya mengadaptasi dari cara perkembangbiakan bunga teratai, eceng gondok,
dan tumbuhan air lainnya. Meski tidak menggunakan media tanah, tanaman ini bisa
tumbuh subur dengan menyerap unsur hara di dalam air. Selain itu, keberadaan
plankton di dalam air juga membantu dalam menyuburkan tanaman.
Sistem
Kultur Agregat
Sistem
budidaya agregat sedikit berbeda dengan sistem budidaya air yang menggunakan
media tanam berupa pasir, pecahan genteng, pecahan batu bata, kerikil, dan
lain-lain. Beberapa media tanam dimasukkan ke dalam pot, ember, botol plastik
bekas, dan lain sebagainya. Cara ini membutuhkan ketelitian yang lebih tinggi
dibandingkan dengan cara budidaya air, karena kebutuhan hara tanaman tidak dapat
dipenuhi oleh media tanam.
Teknik
Film Nutrisi
Teknik
Nutrient Film atau yang biasa dikenal dengan NFT merupakan teknik lain dalam
menanam sayuran hidroponik dengan menggunakan media talang sebagai pengganti
media tanah. Parit di sini bukanlah selokan atau selokan yang biasa Anda jumpai
di depan rumah atau di bawah trotoar. Parit adalah saluran pembuangan buatan
yang dibuat dengan menggunakan logam tipis.
Pastikan
logam tersebut tahan karat. Caranya dengan memasukkan dan Menanam Sayuran Hidroponik ke dalam saluran pembuangan buatan untuk
mengalirkan nutrisi dari air di selokan yang telah tercampur dengan berbagai
unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Aliran nutrisi dialirkan melalui selang
yang dihubungkan ke pompa udara dan pompa nutrisi ke saluran pembuangan buatan.