Analisa Usaha Hidroponik pdf Sistem atau teknik budidaya hidroponik sedang menjadi pilihan masyarakat Indonesia yang ingin berbisnis di bidang pertanian dengan minim lahan. Khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan. Mereka kesulitan untuk menanam atau budidaya sayur maupun buah karena minimnya ketersediaan lahan.
Tak heran jika harga sayuran ataupun buah di perkotaan dinilai lebih mahal. Sehingga akhirnya, banyak petani yang mulai menggunakan sistem hidroponik karena besarnya keuntungan yang didapat. Banyak orang yang sudah menerapkan teknologi hidroponik, menganggap jika hasil yang didapat cukup menggiurkan bagi pengusaha pemula.
Bagi Anda yang saat ini ingin mencoba bisnis budidaya tanaman, memilih teknik hidroponik bisa jadi peluang yang tepat. Namun sebelumnya Anda memerlukan informasi mengenai analisa usaha hidroponik itu sendiri. Sebagai contoh, anda bisa memperhatikan analisa usaha dengan sistem hidroponik secara lengkap berikut ini.
Analisa Usaha Hidroponik bagi Pebisnis Pemula
Sebagai bahan pertimbangan dalam memulai bisnis usaha hidroponik, Anda bisa memperhatikan contoh analisa usaha di bawah ini. Semisal jika Anda melakukan budidaya tanaman dengan sistem hidroponik di rumah sendiri. Jadi Anda tidak perlu keluar modal untuk menyewa lahan, cukup manfaatkan pekarangan yang luasnya sekitar 2 meter persegi.
Luas lahan ini bisa Anda pakai untuk menaman sayuran selada sebanyak 50 batang. Sehingga apabila ingin menanam bibit sebanyak 1000 batang, Anda membutuhkan luas lahan sekitar 40 meter persegi. Ini analisa usaha hidroponik jika anda ingin mengembangkan bisnis tersebut.
Anda pun bisa menggunakan rumah kaca yang efektif dipakai untuk jangka waktu 5 tahun. Biaya dari rumah kaca ini adalah 40 meter persegi dengan biaya permeternya sekitar Rp 50.000. Jadi jika ditotal Anda memerlukan Rp 2.000.000 untuk biaya rumah kaca selama 5 tahun. Atau jika dihitung per tahun akan didapatkan hasil Rp 40.000.
Dengan analisa usaha hidroponik seperti ini diperkirakan Anda bisa melakukan masa panen tanaman hingga 5 kali dalam 1 tahun. Kemungkinan anda akan memerlukan biaya sekitar Rp 80.000 setiap panennya. Selain itu anda pun memerlukan tandon air dengan kapasitas 100 liter untuk 1 tahun.
Tandon air ini bisa dipakai dalam jangka waktu 1 tahun. Misalnya saja dengan harga Rp 300.000 per tahun atau sekitar Rp 60.000 setiap masa panen. Untuk kebutuhan gelas plastik selama 1 tahun Anda membutuhkan 1000 gelas.
Kita ambil contoh dengan harga Rp 100 setiap gelasnya atau total Rp 20.000 setiap masa panen. Analisa usaha hidroponik selanjutnya adalah untuk kebutuhan botol air. Botol ini nantinya bisa anda pakai untuk jangka waktu 1 tahun dengan total kurang lebih 500 botol.
Harga yang diperlukan per botol adalah Rp 500 atau totalnya Rp 250.000 dalam 1 tahun atau Rp 50.000 dalam satu kali masa panen. Jika ditotal seluruhnya, maka diketahui modal awal yang dibutuhkan adalah 2,560 juta rupiah.
Sedangkan untuk biaya penyusutannya, misalnya rumah kaca Rp 80.000, tandon air Rp 60.000, gelas air Rp 20.000 dan botol senilai Rp 50.000. Sehingga jumlahnya keseluruhannya mencapai Rp 210.000. Masuk ke analisa usaha hidroponik untuk biaya produksi per masa panen.
Perhitungannya adalah Rp 210.000 + Rp 200.000 = Rp 410.000. Jadi setiap 1000 batang selada yang bisa dipanen adalah sebanyak 300 kg dengan harga Rp 20.000 per kg. Anda akan mendapatkan hasil per panen 6 juga dengan keuntungan 6.000.000 - 410.000 = 5.590.000 rupiah per panen selada. Inilah hasil dari analisa usaha hidroponik.