Hai kawan kawan pencinta hidroponik, di postingan sebelumnya saya mengulas Jenis-Jenis Sistem Hidpoponik yang Populer di Indonesia, kali ini saya akan membahas apasaja yang diperlukan untuk budidaya tanaman dengan sistem hidroponik tipe NFT seperti sudut kemiringan pipa, kapasitas tandon nutrisi, kapasitas pompa air, dan ukuran Pipa. Yuuk ikuti ulasannya.
NFT (Nutrient Film Technique) adalah sistem hidroponik yang menggunakan sistem sirkulasi air yang mengandung kaya unsur hara dengan aliran yang tipis. Penggunaan kata film karena tanaman tumbuh pada aliran tipis yang menyerupai lapisan film. Tujuan sistem NFT agar tanaman mendapatkan nutrisi, air dan oksigen secara bersamaan. Meskipun banyak cara berbeda untuk mendesain sistem NFT, namun kesemuanya memiliki karakteristik yang sama yaitu menggunakan pompa air yang mensirkulasikan air nutrisi dari tandon ke pipa dan kembali lagi ke tandon secara terus menerus selama 24 jam.
https://beritatvmalaysia.blogspot.com/2016/06/cara-membuat-hidroponik-sistem-nft.html
Sudut Kemiringan Pipa
Sudut kemiringan pipa untuk sistem NFT yang direkomendasikan berkis ar 20 sd 40 (derajat) atau setiap panjang 100 cm pipa ada perbedaan ketinggian antara 3 sd 5 cm. Sudut kemiringan mempengaruhi kecepatan air mengalir di dalam pipa, jika aliran air mengalir lambat akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Sudut kemiringan juga harus memperhitungkan perakaran tanaman pada saat tanaman suah besar, karena akan menyebabkan air tergenang dan memperlambat aliran air. Namun faktor kecepatan air mengalir juga dipengaruhi kapasitas pompa yang digunakan.
Kapasitas Pompa Air
Satu diantara sarana yang cukup penting dalam berhidroponik sistem NFT adalah pompa air, karena dalam sistem hidroponik NFT menggunakan aliran air dinamis untuk menyuplai kebutuhan air bagi tanaman. Pertanyaannya, bagaimana cara menentukan ukuran pompa yang tepat untuk sistem hidroponik yang akan kita buat?. Untuk menentukan kapasitas pompa air yang tepat dapat menggunakan rumus sederhana berikut ini:
Kapasitas pompa = jumlah lajur x debit air (liter/menit) x 3 (faktor lain yang mempengaruhi kapasitas pompa spt ketinggian, aliran backwash atau ventury)
Misalkan debit air yang diinginkan 2 liter/menit (berdasarkan pengalaman petani sudah cukup optimum) dan jumlah lajur yang ada 10 lajur pipa, maka
Kapasitas pompa = 10 x 2 x 3 = 60 liter/menit
Kapasitas pompa = 60 liter/menit x 60 menit
Kapasitas pompa = 3600 liter/jam
Berdasarkan perhitungan diatas pompa dengan kapasitas diatas 3.600 liter/jam sudah cukup untuk sirkulasi di instalasi hidroponik sistem NFT.
http://hidroponikuntuksemua.com/shop/2017/01/02/pompa-air-untuk-tanaman-hidroponik/
Kapasitas Tandon untuk menampung larutan nutrisi
Semakin besar kapasitas tandon nutrisi semakin baik untuk sistem hidroponik NFT, terkadang kapasitas tandon terabaikan oleh pecinta hidroponik, padahal kapasitas tandon juga ikut berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan ukuran tandon antara lain adalah kebutuhan air untuk tanaman sayuran hingga panen. Berdasarkan pengalaman petani hidroponik, dibutuhkan ±2 liter air untuk menumbuhkan sayuran daun hingga siap dipanen (dipengaruhi kelembaban dan suhu lingkungan). Jika dalam satu instalasi hidroponik mempunyai 1000 jumlah lobang tanam maka diperlukan ukuran tandon minimal yang mampu menampung air 2000 liter.
Kelebihan budidaya tanaman dengan sistem NFT adalah tanaman relatif lebih cepat besar sehingga siklus produksi pertahun dapat ditingkatkan, namun kelemahan utama dari NFT adalah bahwa tanaman sangat sensitif terhadap gangguan aliran air dari pemadaman listrik atau alasan apapun. Tanaman akan mulai layu dengan sangat cepat setiap kali air berhenti mengalir melalui sistem.
Demikian uraian terkait dengan sistem NFT, pemilihan sistem hidroponik tergantung perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.