Metode Membikin Kit Hidroponik dari Pipa Batang Bambu
Cara membuat menanam cara hidroponik dengan pipa buluh bambu. Untuk menerima volume penanaman yang lebih besar pada pertanian hidroponik, biasanya dipakai bahan pipa PVC yang dirangkai menjadi kit hidroponik. Pipa yang panjang dan dapat dirangkai memutar dan bertingkat memungkinkan jumlah tanaman yang lebih besar dalam satu luasan zona.
Pipa-pipa ini diletakkan secara mendatar dan diberi lubang-lubang pada jarak tertentu. Kecuali sebagai tempat dudukan netpot, ruangan pada pipa berfungsi sebagai penampung aliran gizi. Seandainya pipa tak tersedia, sebagai pilihannya bisa diterapkan pipa yang terbuat dari batang bambu.
Bambu yang bagus kualitasnya bersifat kedap air, sehingga bisa dibuat penampung cairan nutrisi hidroponik. Seandainya tidak tersedia bambu yang masih baru, bisa dipakai bambu-bambu bekas. Berikut ini sistem pembuatan perangkat hidroponik dari bambu bekas.
Alat dan bahan yang dibutuhkan.
1. Batang bambu bekas yang masih utuh.
2. Gergaji
3. Parang
4. Palu dan Paku
5. Lembaran plastik panjang
6. Netpot (Gelas plastik atau botol aqua)
7. Solder listrik
8. Tali Kawat apabila dibutuhkan
Langkah pembuatan
-Siapkan batang-batang bambu, tidak jadi soal sedangkan bambunya sudah pecah-pecah. Potong beberapa batang bambu dengan ukuran panjang yang sama. Sesuaikan dengan panjang zona yang dipakai menempatkan kit hidroponik nantinya.
-Buka sisi bambu bagian atas selebar netpot yang hendak diterapkan. Bukaan ini nantinya untuk tempat dudukan netpot. Caranya gergaji dari sisi-sisi tepi ujung bambu secara paralel. Lebarnya disesuaikan dengan lebar netpot yang hendak digunakan. Bambu yang ada di antara dua potongan gergaji ini kemudian dibuang, pakai kepala parang yang dipukul-pukul dengan martil.
-Setelah terbuka, haluskan sisa-sisa potongan bambu, supaya bagian yang tajam menjadi halus dan tak melukai tangan. Ruas-ruas bambu yang tersisa di dalam tabung dihilangkan. Cuci pipa bambu agar bersih dengan digosok-gosok bagian luar dan komponen dalamnya, setelah itu keringkan.
-Lapisi permukaan tabung bambu dengan plastik. Plastik ini berfungsi untuk menahan cairan hidroponik supaya tidak merembes keluar melalui dinding pipa bambu yang telah pecah-pecah. Supaya halus, bisa dibantu dengan tempelan lakban atau isolasi.
-Buat kerangka atau meja dudukan tanpa tutup, untuk menempatkan pipa-pipa bambu yang telah dijadikan. Pipa bambu bisa dipaku ke daerah dudukan, atau cukup diikat dengan tali kawat.
-Buat atap dari lembaran plastik putih transparan, agar air hujan tak masuk membasahi tanaman hidroponik nantinya. Kemiringan dibuat sekitar 30 derajad supaya aliran air hujan lancar. Atap yang terlalu landai akan menyebabkan air hujan tergenang di atap plastik, khususnya apabila atap diwujudkan dari lembaran plastik yang tipis.
-Langkah selanjutnya yakni penanaman benih di dalam netpot. Lakukan seperti umum. Netpot-netpot ini kemudian ditempatkan ke dalam pipa-pipa bambu.
Jika pipa bambu yang dipakai masih baru, maka bisa diperlakukan seperti membuat kit hidroponik dari pipa PVC. Untuk sambungan antar bambu supaya saling terhubung dapat dipakai karpet plastik yang digulung atau ban dalam bekas dari sepeda motor.
Kelemahan Pipa bambu Terbuka
Karena mengaplikasikan pipa terbuka, penguapan cairan nutrisi berlangsung lebih cepat dibandingi pipa tertutup. Lumut-lumut hijau halus tumbuh pada komponen dalam tabung. Solusinya dapat diusahakan tutup yang dapat dijadikan dari karpet plastik atau sterofoam. Tutup dipotong sesuai panjang dan lebar dari tabung bambu dan dibuat lubang-lubang untuk penempatan netpot.
Sumber : http://daunijo.com/cara-membuat-kit-hidroponik-dari-buluh-bambu/