Dalam bidang pertanian khususnya pada budidaya tanaman untuk menghasilkan tanaman yang sehat dan subur perlu dilakukan adanya pengendalian hama dan penyakit tanaman dengan menggunakan pestisida baik yang berbentuk cair maupun tepung. Pestisida cair diaplikasikan dengan cara disemprot dengan menggunakan alat semprot atau dapat disebut sprayer, sedangkan pestisida yang berbentuk tepung diaplikasikan dengan menggunakan alat yang disebut duster.
Apa itu Alat Sprayer Pertanian?
Kemajuan teknologi telah menggerakkan penggunaan alat-alat pertanian dalam menunjang pengolahan produksi pertanian. Alat semprot pestisida (sprayer) yang digunakan dalam pertanian berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan atau suspensi menjadi butiran cairan atau spray.
Alat ini digunakan untuk mengaplikasikan bahan kimia aktif seperti pestisida yang berfungsi untuk memberantas hama dan penyakit tanaman lainnya. Bagian tanaman yang diaplikasikan biasanya adalah bagian daun, tangkai, buah, dan batang supaya aman dari hama dan bibit-bibit penyakit.
Tingkat efisiensi dan efektivitas alat semprot ini sendiri ditentukan dari kualitas dan kuantitas alat semprot dan komposisi bahan pestisida yang digunakan. Kinerja sprayer sangat dipengaruhi oleh spesifikasi alat dan dosis pestisida yang digunakan. Dengan adanya alat spray ini sangat memudahkan manusia untuk melakukan pencegahan hama dan penyakit tanaman lainnya guna mendapatkan tanaman yang sehat dan subur.
Fungsi Alat Sprayer Tanaman
Alat Semprot atau alat Sprayer memiliki fungsi utama yaitu untuk memecahkan bahan kimia aktif berbentuk cair yang disemprotkan menjadi tetes (droplet) dan mendistribusikan secara merata pada objek yang ingin dilindungi.
Namun, disamping fungsi utama yang telah disebutkan diatas sprayer juga memiliki fungsi khusus yaitu:
- 1. Menyemprotkan cairan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama pada tanaman.
- 2. Menyemprotkan cairan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma pada tanaman.
- 3. Menyemprotkan cairan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit.
- 4. Menyemprotkan cairan hormon untuk tujuan tertentu pada tanaman.
- 5. Menyemprotkan pupuk untuk menyuburkan tanaman.
Tujuan Alat Sprayer Sawah
Alat semprot atau biasa disebut sprayer juga memiliki tujuan yaitu mampu melakukan kalibrasi dan menentukan jumlah pelarut untuk kebutuhan budidaya tanaman tertentu.
Jenis-jenis Alat Semprot Pestisida dan Spesifikasinya
Dalam penggunaannya terdapat berbagai macam-macam alat sempro yang banyak digunakan petani indonesia untuk penyemprotan tanaman, kenali jenis alat semprot yang sering digunakan untuk pertanian diantaranya:
1. Knapsack Sprayer (Semprot Punggung)
Knapsack sprayer atau sering disebut dengan alat semprot punggung ini paling umum digunakan oleh petani hampir di semua area pertanian. Alat semprot pertanian jenis ini memiliki prinsip kerja dengan cara menggerakan tangan penyemprot yang kemudian akan mengeluarkan larutan kimia aktif dari tangki akibat adanya tekanan udara melalui tenaga pompa.
Pada saat gagang pompa sprayer digerakkan maka larutan kimia aktif akan keluar dari tangki menuju tabung udara sehingga tekanannya meningkat yang menyebabkan larutan tersebut akan keluar melalui klep dan diarahkan ke nozzle yang akan disemprotkan.
Tekanan udara yang dikeluarkan oleh pompa sekitar 0,7-1,0 kg/cm2 dengan melakukan pompa sebanyak 8 kali. Contoh knapsack sprayer yang biasa digunakan antara lain adalah Merk Solo, Hero, CP 5, Matatabi, Berthoud, dll. Harganya juga variatif berkisar antara ratusan ribu hingga jutaan.
2. Motor Sprayer
Selain alat semprot knapsack ada juga alat semprot jenis motor sprayer yang dimana alat semprot ini menggunakan mesin untuk menggerakkan pompanya yang berfungsi untuk mengeluarkan larutan kimia aktif yang terdapat di dalam tangki. Kinerja mesin dan cara penggunaannya pun berbeda-beda tergantung dari variasi merk.
Menggunakan sprayer jenis motor ini memiliki keuntungan terutama dari kapasitasnya yang sangat luas dengan waktu yang relatif singkat dan mampu menembus gulma serta minim tenaga kerja. Namun, alat semprot ini tidak dianjurkan untuk tanaman yang masih muda karena ditakutkan akan merusak tanaman tersebut.
Contoh motor sprayer yang biasa digunakan antara lain adalah mist blower power sprayer dan boom sprayer. Harganya pun bervariasi sesuai merk dan kebutuhan.
3. CDA Sprayer Elektrik
CDA sprayer sedikit berbeda dari dua alat semprot dengan teknologi elektrik pertanian yang telah disebutkan diatas tadi yang mana menggunakan tekanan udara untuk dapat menyemprotkan larutan kimia aktif yang ada di dalam tangki. CDA sprayer menggunakan gaya gravitasi dan putaran pinggiran yang mana butiran-butiran yang keluar memiliki ukuran yang sama yaitu 250 mikron, ukuran ini adalah ukuran yang optimal untuk dapat membasahi gulma. Berdasarkan dari bentuk keseragaman butiran larutan kimia yang dihasilkan maka alat semprot ini disebut CDA (Controlled Droplet Application).
4. Teknologi Drone Terbaru
Teknologi drone kini sudah dikenal oleh beberapa aspek mulai dari dunia fotografi, pembuatan film, pemetaan udara, pertanian modern, dll. Dalam bidang pertanian modern peran drone sangat mempengaruhi produktivitas petani di Indonesia dengan mencegah dan mengendalikan hama serta penyakit tanaman lainnya menggunakan teknologi drone yang bisa di setting dengan mudah
Teknologi drone adalah alat semprot otomatis dalam pertanian dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyemprotan, khususnya pada lahan yang sulit dijangkau oleh tenaga manusia. Namun, rata-rata unit drone yang digunakan untuk pertanian cukup mahal dan ukurannya juga sangat besar yang dimana fungsi dari drone sendiri bermacam-macam. Mulai dari menyemprotkan larutan pestisida secara otomatis hingga mendeteksi tingkat kerusakan akibat hama dan penyakit tanaman lainnya.
Merawat Alat Semprot Pertanian Supaya Awet (sprayer)
Hal yang harus diperhatikan ketika memiliki alat sprayer agar awet dan tidak mudah rusak. Untuk menjaga alat sprayer ini diperlukan perawatan yang rutin. Seperti apa perawatannya dibawah ini hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Selalu mengecek alat sprayer secara rutin dan waspada akan terjadinya kerusakan. Jika ditemukan ada sedikit kerusakan maka segera perbaiki atau ganti sparepart sprayer agar tidak mempengaruhi kinerja tangki sprayer.
2. Hindari penggunaan sprayer untuk keperluan lain. Contoh tangki sprayer digoyang dengan keras agar larutan tercampur atau memakai stik sprayer untuk mengaduk.
3. Disarankan untuk menggunakan penyaring yang halus pada saat mengisi tangki sprayer agar tidak terjadi pengendapan di nozzle saat digunakan.
4. Menggunakan air bersih sebagai campuran pestisida atau bahan kimia aktif lainnya serta tidak mengaduknya di dalam tangki.
5. Setelah selesai menggunakan alat sprayer cuci bagian dalam tangki dengan air bersih lalu keringkan.
6. Rajin memberi pelumas pada bagian pompa dan katup sprayer serta melakukan pengecekan sebelum digunakan.
Demikian adalah cara merawat alat sprayer agar awet dan tidak mudah rusak. Dengan mewarat sarana pertanian seperti alat sprayer ini maka akan memudahkan para petani dalam melakukan kegiatannya dan siap digunakan kapan saja serta tidak ada kendala.
Sumber : https://www.fulldronesolutions.com/
Repost : https://www.sayur-hidroponik.my.id/